Selasa, 18 Juli 2017

Perpindahan Jalan Rel Manggarai-Bogor

LAPORAN KUNJUNGAN
PENGALIHAN SEMENTARA JALAN REL
MANGGARAI - BOGOR

                                                                           Disusun oleh:
           
                                                                    Abdul Gopur
                                                                    Dany Rhamadhan
                                                                    Dwiyan Andani Putriansyah
                                                                    Nur Vela mega Rhakhim
                                                                   

 

Kelas KA 1.2
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
2017





KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat izin dan hidayah dari-NYA kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kunjungan ini. Laporan dengan judul laporan kunjungan ke Lintas Manggarai-Bogor ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TEKNIK JALAN KERETA API.
            Penyusunan laporan yang berkaitan dengan perpindahan jalan rel manggarai menuju bogor ini disusun berdasarkan materi-materi pengajaran yang kami dapatkan dan prakteknya di lapangan. Setelah itu melakukan pengkajian terhadap materi tersebut agar dapat disusun menjadi laporan yang mudah di pahami.
            Seperti dapat kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang akan didapatkan dari teori akan sangat kurang terutama pemanfaatnya di lapangan oleh karena itu sangat perlu adanya kegiatan kunjungan ke lapangan secara langsung guna untuk menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan memahami cara penempatan ilmu tersebut di lapangan.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan berupa saran atau kritik dari semua pihak untuk perbaikan di waktu yang akan datang.
            Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis.

                                                                                                                        Bekasi, 24 Mei 2017


                                                                                                                                    PENYUSUN






DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................................           i   
DAFTAR ISI......................................................................................................................           ii


BAB I PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang............................................................................................................           1
1.2. Maksud dan tujuan.......................................................................................................           2
1.3. Pelaksanaan kunjungan.................................................................................................           7
1.5. Metode pungumpulan data...........................................................................................           7
1.6 . Sistematika penulisan .................................................................................................          

BAB II PEMBAHASAN

     2.1 Pelaksanaan di lapangan...............................................................................................           8
     2.2 Tahap pekerjaan............................................................................................................           8
     2.3Proses pemindahan LAA (Listrik Aliran Atas)..............................................................           9
    

BAB III PENUTUP

 3.1 Kesimpulan...................................................................................................................           11
 3.2 Saran.............................................................................................................................           11






BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang.

Latar belakang diadakannya kunjungan ini adalah sebagai berikut:
Saat ini taruna/i tingkat I Jurusan Diploma III Perkeretaapian sedang mempelajari mata kuliah Teknik Jalan KA. Untuk mendukung teori-teori yang didapat pada materi perkuliahan maka dilakukan kunjungan agar taruna/i dapat memahami mata kuliah tersebut secara mendalam. Di jalur rel KA Manggarai menuju Bogor taruna/i mempelajari mengenai Pemindahan rel sementara, dimulai dari pengeluaran balas dari daerah rel, kemudian pemotongan rel, penggeseran rel, penyambungan rel, pengisian balas di area rel dan terakhir pemadatan balas. Pemindahan rel di jalur rel Manggarai–Bogor di karenakan akan di bangunya pilar-pilar penyangga jembatan jalur rel KA menujukeStasiun Manggarai. Pada laporan ini penulis membahas Pemindahan Jalan Rel Manggarai Menuju Bogor.

B.      Maksud dan Tujuan.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami mengenai bagaimana cara memindahkan jalan rel dengan tahap – tahapan baik dan benar.
Adapun tujuan dari kunjungan ini ialah :
1.      Melihat secara langsung bagaimana tahapan-tahapan pemindahan rel.
2.      Memahami bagaimana cara pengeluaran / pembongkaran balas dari area rel.
3.      Memahami cara penyambungan rel dengan pemasangan baut dan mur yang berada di sambungan rel.
4.      Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para taruna/i  secara langsung dilapangan dalam mengenai Teknik Jalan KA.


C.        Pelaksanaan Kunjungan.

Kunjungan dilaksanakan pada:
Hari          : Senin, 15 Mei 2016 – Selasa, 16 Mei 2016
Jam           : 11.00 s/d selesai
Tempat     : Jalur Rel KA Manggarai - Bogor


D.       Metode Pengumpulan Data.

Metode dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini adalah dengan cara melihat secara langsung (observasi) proses pemindahan rel KA Manggarai - Bogor.


E.        Sistematika Penulisan.

1.      BAB I PENDAHULUAN   : Latar belakang, maksud dan tujuan, metode penyelesaian
2.      BAB II ISI                        : Pemindahan Jalan Rel KA Manggarai - Bogor
3.      BAB III PENUTUP           : Kesimpulan, saran dan permasalahan serta solusinya






BAB II
    PEMBAHASAN


A.    Pelaksanaan di lapangan
Stasiun Manggarai (kode: MRI, +13 m) adalah stasiun kereta api terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia yang terletak di Manggarai, Tebet Jakarta Selatan. Stasiun ini memiliki jalur hampir sebanyak stasiun Jakarta Kota. Stasiun ini kebanyakan hanya melayani kereta komuter tujuan Bogor, Depok, Jatinegara, Jakarta Kota, dan Bekasi. Letak stasiun berada di persimpangan tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, dipo KRL Bukit Duri, Pengawas Urusan Kereta, serta Balai Yasa Manggarai. Stasiun Manggarai mempunyai 10 jalur kereta api. Di stasiun ini saat ini sedang dibangun underpass seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan untuk mencapai peron dan tak ketinggalan kereta api. Tidak ada kereta api jarak jauh berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan atau penyusulan kereta api.
Stasiun Manggarai Jakarta Selatan akan dijadikan stasiun transit terbesar bagi kereta rel listrik (KRL) di Ibukota Jakarta. Stasiun Manggarai akan dilalui KRL lintas Jakarta-Bekasi-Cikarang dan Jakarta Kota-Bogor. Sementara, untuk lintas barat Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Serpong-Maja akan transit di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat
Dalam kunjungan tersebut,Taruna/i berkesempatan melihat cara secara langsung (observasi) proses penggeseran track (rel) arah manggarai – bogor. Tahap pelaksanaan penggeseran track arah bogor meliputi :

1.      PEKERJAAN STRIPPING
2.      PEKERJAAN ROADBED (TIMBUNAN)
3.      TRACK
Tahap 1
·         Manggarai ‐ Bukit Duri
·         Sub Ballast 5 Hari
·         Ballast 5 Hari
·         Pemasangan Track 3 Hari
·         Pekerjaan relokasi persinyalan
·         Pekerjaan LAA
·         Pengajuan ijin dan pemeriksaan bersama
·         Switch Over (Track, Sinyal & LAA)
·         Pembongkaran Track Ex Bud
Tahap 2
·         BOO ‐ MRI (Jalur Hilir)
·         Sub Ballast 3 Hari
·         Ballast 3 Hari
·         Pemasangan Track 2 Hari
·         Pekerjaan relokasi persinyalan 11 Hari
·         Pekerjaan LAA 11 Hari
·         Pengajuan ijin dan pemeriksaan bersama 5 Hari
·         Switch Over (Track, Sinyal & LAA) 4 Jam
·         Pembongkaran Track Ex jalur hilir 1 Hari

Tahap 3
·         MRI ‐ BOO (Jalur Hulu)
·         Sub Ballast
·         Ballast
·         Pemasangan Track
·         Pekerjaan relokasi persinyalan
·         Pekerjaan LAA
·         Pengajuan ijin dan pemeriksaan bersama
·         Switch Over (Track, Sinyal & LAA)
·         Pembongkaran Track Ex jalur hulu






B.    Tahap Pekerjaan

1.      Stacking Out Dilapangan
Stacking out dilakukan agar pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sesuai dengan survey yang telah dilaksanakan dan sesuai dengan shop drawing yang sudah dibuat dan disetujui. Dalam hal ini surveyor dibantu asisten surveyor melaksanakan stacking out dengan diawasi oleh train watcher.
1.      Pendataan alat berat
2.      Alat berat yang digunakan terdiri dari :
a.      1 unit excavator PC 200
b.      1 unit vibro roller
c.       Dump truck

3.      Pembersihan lahan
Pembersihan lahan dilaksanakan untuk mengupas humus dan material buangan (sampah) lain yang terdapat disekitar area yang akan ditimbun. Pembersihan lahan menggunakan alat berat excavator yang sebelumnya telah dilakukan test pit untuk memastikan ada tiadanya utilitas baik kabel maupun utilitas lain nya. Test pit dilaksanakan dibeberapa daerah yang sudah ditentukan.

4.      Pekerjaan galian
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian sesuai gambar kerja, hauling material dari lokasi galian menuju lokasi pembuangan (disposal area) yang disetujui konsultan. Pekerjaan ini untuk galian dibawah struktur tubuh jalan KA dan pekerjaan – pekerjaan terkait yang mendukung pekerjaan galian ini.

5.      Pemadatan dan penghamparan material timbunan
Material yang digunakan untuk timbunan di jalur temporary bogor line adalah borrow material sesuai dengan spesifikasi teknis.

6.      Pemadatan material timbunan
Pekerjaan pemadatan dilaksanakan menggunakan alat berat vibro roller yang dilakukan secara kontinu dan bertahap untuk setiap layernya. Pelaksaan pemadatan dilaksanakan hingga timbunan mencapai elevasi yang sudah ditentukan


C.     Proses Pengerjaan
1.      Penggeseran jalan rel
                            
Proses penggeseran track ini dilakukan oleh sekitar 40 pekerja dari berbagai perusahaan kontraktor. Yang unik dari penggeseran ini adalah para pekerja yang menggunakan yel-yel untuk saling memberi semangat pada pekerja yang lain agar dapat memindahkan track yang begitu berat. Track dapat berpindah sedikit demi sedikit dengan bantuan linggis besar yang digunakan para pekerja.

2.      Pemindahan balas
                                                                                               
Pemindahan ballas juga dilakukan para pekerja untuk diletakkan di tempat yang akan dipasang track. Pemindahan ballas dilakukan oleh sekitar 4 orang dengan bantuan 2 kayu sepanjang kuranglebih 120 cm yang mempunyai cantolan besi untuk mengangkat bantalan, 1 kayu nya diangkat oleh 2 orang .
3.      Pemasangan plat sambung

Pemasangan plat sambung dilakukan setelah proses pemindahan dilakukan. Yang mempertemukan antara kedua ujung rel. lalu plat sambung dipasang kemudian di beri baut pada lubang-lubang yang tersedia. Pemasangan baut/penambat menggunakan kunci inggris / kunci khusus untuk memasang penambat. Memasang penambat tidak menggunakan palu, karena palu akan merusak penambat dan mungkin jika ingin melepas penambat tidak akan bisa karena penambat rusak akibat pukulan palu. Dan penyambungan rel ini tidak menggunakan las karena akan mempersulit pemindahan rel nantinya, karena pemindahan ini hanya sementara sampai proyek pemasangan tiang pancang selesai. Setelah pemasangan plat sambung, rel sambil disawang/dilihat kelurusan nya dan ketinggian dari kedua ujung rel.

4.      Pemadatan balas dengan menggunakan HTT

Pemadatan ballas menggunakan hand tie tamper atau HTT. Pemadatan dilakukan oleh beberapa orang , ada orang yang menggali ballas dengan garpu ballas, ada yang menutup galian ballas dan ada yang memadatkan ballas dengan HTT. Pemadatan ballas dilakukan untuk memadatkan ballas yang baru ditimbun di track/rel kereta. Ballas harus benar-benar padat sebelum digunakan untuk track kereta api.

5.      Pemotongan jalur rel

Pemotongan rel dilakukan oleh pekerja menggunakan gergaji rel. pemotongan ini berguna untuk memudahkan pemindahan/penggeseran track.

6.      Pemindahan ballas dari karung ke badan jalur rel

Pemindahan balas dilakukan oleh para pekerja setelah penggerseran track telah dilakukan dan track telah disambung. Sebelumnya balas diwadahkan pada karung untuk memudahkan pemindahan. Balas2 tersebut sebelumnya sudah disiapkan didekat proyek pada sore harinya untuk memudahkan pekerja memindahkan ballas2 tersebut pada track.

7.      Pengelasan elektroda



8.      Pemasangan E-Clip


D.    Proses perpindahan LAA
     











      Listrik aliran atas atau yang sering disebut LAA adalah suatu system yang terdiri dari Gardu Listrik dan jaringan listrik aliran atas yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sumber ke beban dalam hal ini adalah kereta rel listrik (KRL)

            Power plant adalah bagian yang menghasilkan sumber energy listrik. Tenaga listrik ini akan disalurkan melalui transmisi yaitu power distribution line. Dalam penyaluran ini ada dua proses perubahan tenaga yaitu pada line distribution line tegangan akan dinaikan menggunakan trafo step up menjadi (150 Kv,500 Kv), setelah ditransmisikan dan mendekati beban tegangan diturunkan dengan trafo step down menjadi (20 kV). Tegangan incoming pada DC substation adalah 20 kV dan akan dikonversi menjadi tegangan DC 1500. Tegangan ini yang digunakan untuk suplay ke KRL.

Gardu Listrik Aliran Atas

            Gardu listrik adalah sebuah gardu listrik yang dipakai untuk mensuplay daya kejaringan catenary sebagai supply ke KRL. Supply utama gardu listrik ini berasal dari PLN sebagai salah satu perusahaan penyedia tenaga listrik di Indonesia. Tegangan yang disalurkan dari PLN adalah 20 Kv AC kemudian akan dirubah menjadi tegangan 1500 DC pada keluaraa gardu listrik tersebut untuk dikonsumsi oleh KRL.

Peralatan Gardu Listrik

Gardu memiliki beberapa peralatn –peralatan utama yang memiliki fungsi utama. Bagian – bagian peralatan utama yang ada di dalam gardu adalah sebagai berikut :
a)      Tranformator Daya
Tranformator daya adalah alat yang digunakan sebagai penurun atau penaik tegangan. Trafo yang digunakan pada gardu ini adalah trafo penurun tegangan 3 phasa dari tegangan 20 kV menjadi 1245 atau 1200 Vdc.
b)      HSCB
HSCB ( high speed circuit driver ) adalah alat pemutus dan penghubung berkecepatan tinggi yang beroperasi pada tegangan DC 1500 VDC yang berfungsi sebagai pengaman terhadap arus lebih. HSCB ini merupakan bagian dari komponen rangkai utama untuk menyalurkan beban listrik ke jaringan catenary system. Pada lintas Jakarta – bogor sebagai besar system elektrikasi yang dipasang adalah system jepang.
c)      LBD ( Linked Breaking Device )
Adalah peralatan proteksi yang terhubung dengan peralatan protrksi yang sama digardu LAA yang berdekatan dan berfungsi untuk memutuskan peralatan penyulang DC pasangannya. Alat ini member sinyal untuk menggerakan circuit breaker kecepatan tinggi apabila terjadi gangguan pada feeder yang terjadi antara dua jalur substation untuk jarigan listrik kereta api.

                        Jaringan Catenary
            Jaringan catenary adalah suaru transmisi atau jaringan lstrik yang berfungsi    menyalurkan tenaga listrik dari gardu listrik ke traksi atau KRL

Komponen jaringan listrik alira atas dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :
Ø  System penyulangan (feeder system),terdiri dari :
a)      Kawat penyulang (feeder wire)
b)      Cabang penyulang (feeding branch)
Ø  Kawat kontak aliran atas ( overhead contact wire )  terdiri dari :
a)      Kawat kontak adalah kawat tembaga yang digantung dengan ketinggian tertentu diatas permukaan rel dan berguna untuk mengalirkan daya listrik ke KRL. Jenis material kawat troli adalah tembaga campuran dengan luas penumpang 107 mm2 buatan jepang dan 110 mm2 buatan prancis.
Ø  Kelengkapan pendukung (supporting Facility )
a)                  Kawat messenger adalah kawat baj pilihan yang di valganis berfungsi untuk menggantung kawat troli melalui kawat penggantung atau hanger..
b)                  Pelengkapan pengokoh
c)                  Pull off arm
d)                  Tensioning device
e)                  Kelengkapan pemisah
f)                   Tiang beton
g)                  Beam, cross arm, insulator
h)                  Pemikul
Ø  Kelengkapan pengaman ( protection facility )
a)                  Kawat pengetanahan aliran atas






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari evaluasi komponen jalan rel berdasarkan daya angkut lintas yang di laksanakan pada jalan rel lintas Manggarai – Bogor. Stasiun Manggarai mempunyai 10 jalur kereta api. Di stasiun ini saat ini sedang dibangun underpass seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan untuk mencapai peron dan tak ketinggalan kereta api. Tidak ada kereta api jarak jauh berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan atau penyusulan kereta api.Selainitu, stasiun manggarai jakarta selatan akan dijadikan stasiun transit terbesar bagi kereta rel listrik (KRL) di Ibukota Jakarta. Stasiun Manggarai akan dilalui KRL lintas Jakarta-Bekasi-Cikarang dan Jakarta Kota-Bogor.
Tiperel, bantalan, dan alat penambat yang terpasang pada jalan rel lintas manggarai – bogor tipe rel R 54 di gunakan secara keseluruhan pada jalan rel. Bantalan yang di pasang sepanjang jalan rel lintas manggrai – bogor merupakan bantalan beton. Secara keseluruhan tegangan bantalan beton tidak ada yang melebihi batas ultimit dari beton K-500. Nilai gaya jepit dari masing-masing alat penambat masih memenuhi standar gaya jepit menurut Peraturan Menteri No. 60 Tahun 2012.

SARAN
Evaluasi komponen jalan rel berdasarkan angkut lintas (passing tonnage) secara umum membutuhkan data kereta api yang melintas setiap harinya serta spesifikasi rel, bantalan, dan alat penambat yang detail. Namun pada kenyataannya, data yang di dapat dari pihak terkait belum bisa di jadikan acuan sepenuhnya oleh penulis dalam melakukan evaluasi dikarenakan data yang di dapat masih belum memadai sehingga penulis perlu melakukan riset melalui sumber lain.



 

Transportasi Darat (Perkeretaapian) Template by Ipietoon Cute Blog Design